Rekap Suara Banjir Protes

Rekap Suara Banjir Protes

\"RIO-SUASANA BENGKULU, BE - Rekapitulasi suara Pemilu Legislatif tidak berjalan mulus. Proses demo protes terus membanjiri prosesnya. Bahkan tak sedikit yang minta hasil perhitungan dibatalkan dan dihitung ulang. Seperti Caleg DPRD Kota Bengkulu Darwan dari PKPI No Urut 7 Dapil 2 yang mendatangi Panwaslu Kota Bengkulu, kemarin. Ia mengaku tak mendapatkan suara satupun di TPS 6 Rawa Makmur Permai. Padahal, ia memiliki kakak kandung yang pasti memilihnya di TPS tersebut. Hal itu, ia nilai fatal, sehingga ia mendatangi Panwaslu untuk menuntut penghitungan ulang. \"Saya tidak percaya suara saya itu kosong, paling tidak ada satu dari kakak saya itu. Saya datang kesini (Panwaslu,red) agar ada efek jera yang diberikan pada KPPS, karena ini terjadi tidak hanya di TPS saya,\" katanya. Tak jauh beda, salah seorang warga Bumi Ayu bernama Bumiayu juga mendatangi Panwaslu Kota Bengkulu untuk mengadukan telah terjadi penghilangan suara di TPS 8 Bumi Ayu. Keberatan juga disampaikan Caleg Partai Golkar Drs Nata Yursan. Ia merasa menjadi korban dari politik uang. Politisi Golkar yang bertarung di DPRD Kabupaten Kaur Dapil 2 Kecamatan Luas, mengharapkan hasil Pemilu :egislatif di Kabupaten Kaur untuk dibatalkan. \"Karena banyak kejanggalan serta kecurangan lain, saya minta demi demokrasi maka proses Pemilu untuk dapat dibatalkan,\" tulis Nata Yursan dalam rilis yang disampikan ke BE, kemarin (12/4). Politisi Golkar tersebut juga menyebutkan bahwa petugas pengawas Pemilu, mulai dari pengawas lapangan, kecamatan hingga kabupaten tutup mata atas perkara dugaan politik uang yang terjadi. Sebab pengawas pemilu tersebut hanya diam saja meski melihat dan mengamatai peristiwa politik uang beralangsung. \"Lembaga ini hanya berkerja apabila ada laporan dari masyarakat,\" tulisnya lagi. Hologram Hilang Di bagian lain keributan nyaris terjadi di Sekretariat Panita Pemungutan Suara (PPS) Padang Jati kemarin (12/4). Keributan tersebut karena ada kekeliruan dalam penulisan Form C1 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 dan 7 Kelurahan Padang Jati Kecamatan Ratu Samban.Karena perkara kekeliruaan tersebut para saksi Partai Politik dan Calon DPD meminta agar PPS melakukan rekap ulang dikedua TPS tersebut. Parahnya saat akan dilakuan rekap ulang C1 berhologram dalam kota suara tersebut tidak ditemukan sehingga menjadi pertanyaan para saksi mengapa C1 tersebut sampai tidak ada. Padahal data yang dimiliki para saksi ingin disamakan dengan C1 yang ada. \"Ada kekeliruan pengisian data pada Form C1 sehingga ingin diselesaikan. Namun C1-nya masih dicari,\" jelas Asnawi Lunif ketua KPPS 8. Di tengah kesibukan anggota PPS Padang Jati mencari keberadaan C1 tersebut secara tiba-tiba datang seseorang yang diketahui bernama Ahmad Syahroza yang diketahui merupakan keluarga dari salah seorang caleg DPR RI yang bertarung di Provinsi Bengkulu. Ahmad Syahroza langsung memasuki kekelurahan dan protes mengapa C1 berhologram bisa tidak ditemukan. \"Kita pidanakan saja ini,\" ajaknya kepada para saksi yang hadir. Peristiwa yang sempat memanas tersebut akhirnya reda setelah salah seorang anggota PPS Padang Jati berhasil menunjukan C1 berhologram yang dicari ternyata C1 tersebut berada di KPU Kota Bengkulu. \"Ini ada pak C1-nya, tidak hilang,\" sebut Elva anggota PPS Padang Jati. Akhirnya antara Elva dan Ahmad Syaroza sempat bersitegang karena keluarga caleg tersebut tetap protes sebab anggota PPS dianggap menyepelekan dokumen negara. \"Masa C1 yang merupakan dokumen negara dibawa begitu saja,\" sebutnya karena melihat Elva membawa C1 dengan ditenteng langsung. Elva kemudian mempertanyakan identitas Ahmad Syaroza. Karena tidak dapat menunjukan tanda pengenal akhirnya Ahmad Syarohza tidak diperkenankan mendekat. \"Saya ini masyarakat pemantau pemilu yang jujur dan adil, saya berhak melihat,\" ungkapnya. Dari pangamatan BE dilapangan proses perekapan kembali berlangsung lancar di PPS Padang Jati. Selesai perekapan sekitar pukul 15.45 WIB ditengah pengawasl ketata puluhan aparat kepolisian. Diwilayah Padang Jati terdapat 8 TPS dengan kekeliruaan terjadi di TPS 7 dan 8. \"Total suaranya dikedua TPS tersebut sebanyak 646. Tadi sudah direkap ulang disaksikan semua saksi dan pengawas pemilu,\" tegas Narudin. Kumpulkan Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan mengumpulkan seluruh ketua KPU kabupten/kota se-Provinsi Bengkulu. Rakor yang berlangsung kemarin (12/4) membahas mengenai persiapan untuk perekapan hasil Pemilu ditingkat PPK (Kecamatan) yang mulai dilakukan hari ini (13/4). Dijelaskan Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra rakor tersebut untuk mengevaluasi tahapan penghitungan suara manual yang sudah berlangsung mulai dari tingkat KPPS hingga ke PPS yang berakhir kemarin. \"Untuk tingkat PPS harus diselesaikan hingga tuntas,\" jelas Irwan kemarin. Disebutkan Irwan, semua proses pencoblos hingga perekapan berlangsung sesuai dengan jadwal dan tahapan yang telah ditetapakan oleh KPU. Sehingga pelaksanaan pemilu legilatif (Pileg) di Provinsi Bengkulu tidak terjadi pelanggaran aturan. Sebab telah dikerjakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. \"Saya rasa semuanya berjalan sesuai dengan tahapan. Sekarang masih dalam tahapan perekapan di tingkat PPS,\" ungkapnya. Sebelum rapat Irwan mengatakan rakor dengan seluruh ketua KPU masing-masing daerah tersebut, selain mengevaluasi hasil kerja jajarannya selama pelaksanaan pencoblosan sampai tahap perekapan yang tengah berjalan. Juga untuk mempersiapan perekapan manual ditingkat PPK, supaya tidak terjadi kendala yang dapat menghabat proses pleno ditingkat kecamatan di seluruh Provinsi Bengkulu.(320/609)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: